Senin, 02 Juni 2014

tugas kuliah metodologi penelitian "PEMBELAJARAN MATEMATIKA HUMANIS DENGAN PENDEKATAN METAPHORICAL THINKING DAPAT MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA ”



LATAR BELAKANG
A.    Latar Belakang Masalah
Matematika merupakan suatu mata pelajaran yang diajarkan pada setiap jenjang pendidikan di Indonesia mulai dari Sekolah Dasar (SD) sampai dengan Sekolah Menengah Atas (SMA). Karena pendidikan merupakan salah satu hal penting untuk menentukan maju mundurnya suatu bangsa, maka untuk menghasilkan sumber daya manusia sebagai subyek dalam pembangunan yang baik, diperlukan modal dari hasil pendidikan itu sendiri. Khusus untuk pelajaran matematika, selain mempunyai sifat yang abstrak, pemahaman konsep yang baik sangatlah penting karna untuk memahami konsep yang baru di perlukan prasyarat pemahaman konsep sebelumnya.
Permasalahan yang kini dihadapi di dalam dunia pendidikan  adalah bagaimana meningkatkan kualitas pendidikan yang umumnya dikaitkan dengan tinggi atau rendahnya prestasi belajar yang diperoleh siswa. Berbagai usaha telah dilakukan oleh pengelola pendidikan dalam rangka meningkatkan prestasi belajar siswa, salah satunya dengan melakukan perubahan kurikulum dan perubahan proses pembelajaran disekolah. Langkah ini merupakan langkah awal untuk meningkatkan mutu pendidikan. Namun kenyataannya prestasi belajar siswa terutama dalam bidang matematika masih tergolong rendah.
Materi matematika bersifat hierarkis, yang berarti dalam mempelajari matematika konsep sebelumnya yang menjadikan prasyarat harus benar-benar dikuasai agar dapat memahami konsep selanjutnya. Konsep-konsep pada matematika menjadi kesatuan yang bulat dan berkesinambungan. Untuk itu dalam  proses pembelajaran guru harus dapat menyampaikan konsep tersebut kepada siswa dan bagaimana siswa dapat memahaminya. Pembelajaran  pada matematika dilakukan dengan memperhatikan urutan konsep dimulai dari yang paling sederhana.
Pandangan siswa tentang mata pelajaran Matematika sebagai momok masih banyak ditemui atau didapatkan,  pandangan seperti ini yang mengakibatkan siswa menjadi pasif, enggan, takut atau malu mengungkapkan ide-ide maupun penyelesaian atas soal-soal latihan yang diberikan di depan kelas. Tidak jarang siswa kurang mampu mempelajari matematika sebab matematika dianggap sulit.
Hal ini bukan hanya kesalahan siswa tetapi mungkin di sebabkan oleh berbagai hal seperti penggunaaan strategi pembelajaran dari guru yang monoton. Penggunaan strategi pembelajaran yang monoton di mungkinkan siswa akan mengantuk karena membosankan. Saat ini masih banyak guru yang menggunakan  model peambelajaran lama pada proses pembelajaran di sekolah-sekolah. Guru membacakan atau membawakan bahan yang di sampaikan dan siswa mendengarkan, mencatat, dan mencoba menyelesaikan sesuai contoh dari guru, atau bias disebut model pembelajaran konvesional. Hal ini mengakibatkan kurangnya interaksi antara guru dan siswa serta menjadikan siswa pasif, kurang perhatian dalam belajar, kreatif dan mandiri.
Untuk mengantisipasi masalah tersebut, dalam pembelajaran matematika harus digunakan strategi pembelajaran yang sesuai agar prestasi belajar matematika siswa meningkat. Strategi pembelajaran yang diharapkan peneliti adalah strategi pembelajaran yang mampu membantu siswa menjadi aktif, kreatif serta dengan mudah mempelajari konsep-konsep matematika. Strategi itu antara lain dengan menerapkan strategi Concept Mapping dan strategi Preview, Question, Read, Reflect, Racit, dan Review (PQ4R).
Strategi Concept Mapping merupakan salah satu bagian dari strategi organisasi. Strategi organisasi bertujuan untuk membantu meningkatkan pemahaman terutama dilakukan dengan menggunakan pengorganisasian bahan-bahan baru. Martin  (dalam Trianto , 2009:157) mengatakan bahwa pemetaan konsep merupakan inovasi baru yang penting untuk membantu anak menghasilkan pembelajaran bermakna dalam kelas. Peta konsep menyediakan bantuan visual konkrit untuk membantu mengorganisasikan informasi sebelum informasi itu disampaikan.

Srategi belajar yang lain dengan strategi belajar Preview, Question, Read, Reflect, Racit, dan Review (PQ4R) merupakan salah satu bagian dari strategi Elaborasi. Strategi Elaborasi adalah Proses penambahan perincian sehingga informasi baru akan menjadi lebih bermakna. Strategi ini digunakan untuk membantu siswa mengingat apa yang mereka baca, dan dapat membantu proses belajar mengajar dikelas yang dilaksanakan dengan membaca materi didalam buku pelajaran. Arends (dalamTrianto, 2009:154) mengatakan bahwa strategi-strategi belajar merujuk kepada prilaku yang digunakan siswa mempengaruhi apa yang dipelajari, termasuk ingatan dan proses metakognitif. Melalui strategi pembelajaran Preview, Question, Read, Reflect, Recit, dan Review (PQ4R) ini diharapkan siswa dapat memahami konsep dari suatu materi pelajaran.
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk meneliti tentang penerapan strategi Concept Mapping dan Strategi Preview, Question, Read, Reflect, Racit dan Review (PQ4R) dalam pembelajaran matematika. Strategi Concept Mapping adalah penyampaian pembelajaran matematika dengan menggunakan peta konsep dari setiap bab dan materi yang diberikan sehingga konsep yang diberikan akan lebih mudah dipahami. Strategi Preview, Question, Read, Reflect, Racit dan Review (PQ4R) adalah sebuah strategi yang menekankan pada membaca bab demi bab dalam pembelajaran sehingga dengan menggunakan strategi ini pemahaman konsep siswa diharapkan akan lebih meningkat.

C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dapat di rumuskan permasalahan dalam penelitian ini adalah: Apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara siswa yang diberi pengajaran dengan strategi pembelajaran Concept Mapping dan siswa yang diberi pengajaran dengan strategi pembelajaran Preview, Question, Read, Reflect, Racit dan Review (PQ4R) terhadap prestasi belajar matematika?
D. Batasan Masalah
Untuk menghindari terlalu luasnya masalah yang  dibahas dan kesalahan pemahaman, keefektipan dan koefesienan penelitain ini, maka yang di kaji dalam penelitian ini adalah:
1.      Prestasi Belajar Matematika
Prestasi belajar matematika siswa pada penelitian ini dibatasi pada hasil belajar setelah terjadi proses pembelajaran pada himpunan.
2.      Strategi Pembelajaran
Strategi yang di gunakan dalam penelitian ini adalah strategi Preview, Question, Read, Reflect, Racit dan Review (PQ4R) pada kelas control dan Concept Mapping pada kelas eksperimen.
E.Tujuan Penelitian
1.      Tujuan Umum
Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengetahui kebenaran konstribusi proses pembelajaran dengan strategi pembelajaran  Preview Question Read Reflect Racit Review (PQ4R) dan strategi Concept Mapping yang diterapkan pada pembelajaran matematika.
2.      Tujuan Khusus
Tujuan secara khusus adalah Untuk mengetahui perbedaan yang signifikan prestasi belajar matematika antara siswa yang menggunakan strategi pembelajaran Concept Mapping dan strategi Preview Question Read Reflect Racitdan Review (PQ4R) dalam pembelajaran matematika pada pokok bahasan himpunan.
F.     Manfaat Penelitian
1.      Manfaat teoritis
Secara umum penelitian ini memberikan sumbangan kepada dunia pendidikan untuk dapat meningkatkan prestasi belajar matematika peserta didik. Prestasi belajar dapat dijadikan pendorong bagi peserta didik dalam meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta berperan sebagai umpan balik dalam dunia pendidikan.
2.      Manfaat praktis
a.       Bagi siswa
Memperoleh pengalaman langsung dengan adanya kebebasan dalam belajar secara aktif.
b.      Bagi guru
Dapat memberikan sumbangan dalam upaya peningkatan kualitas pembelajaran matematika untuk meningkatkan mutu pendidikan dan prestasi belajar siswa.
c.       Bagi peneliti
Dapat dipergunakan untuk menambah pengetahuwan dan wawasan dalam memahami peningkatan prestasi belajar siswa melalui strategi pembelajaran Concept Mapping dan strategi Preview, Question, Read, Reflect, Racit dan Review (PQ4R).







Kajian teori
A.    Tinjauan Pustaka

1.      Pembelajaran Matematika
Belajar merupakan kegiatan bagi setiap orang, pengetahuan, keterampilan, kebiasaan, kegemaran dan sikap seseorang terbentuk dimodifikasi dan berkembang disebapkan belajar (Herman Hudojo, 1990: 1). Berdasarkan pengertian tersebut seseorang dikatakan belajar,bila dapat diasumsikan dalam diri seseorang itu menjadi suatu proses kegiatan yang mengakibatkan sutu perubahan tingkah laku.
Oemar Hamalik, (2001 : 27) mendefinisikan belajar sebagai modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman. Dari  Pengertian tersebut belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat akan tetapi lebih luas dari itu.
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan yaitu pengertian belajar maka terdapat istilah yang relevan sesuai perkembangan pendidikan yaitu proses pembelajaran, khususnya pada mata pelajaran matematika.
Pembelajaran adalah upaya guru menciptakan situasi agar siswa belajar, meliputi penggunaan berbagai metode dan media pembelajaran.Trianto (2009: 17) mendefinisikan pembelajaran merupakan aspek kegiatan manusia yang kompleks, yang tidak sepenuhnya dapat dijelaskan.
Pembelajaran secara simpel dapat diartikan sebagai produk interaksi berkelanjutan antara pengembangan dan pengalaman hidup. Dalam makna yang lebih kompleks pembelajaran hakikatnya adalah usaha sadar dari seseorang guru untuk membelajarakan siswanya. Pembelajaran tersebut ditunjukan pada gambar di bawah ini:


 





               Gambar 2.2  Alur proses pembelajaran (Trianto, 2009: 18).
Hal ini dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika adalah proses untuk membantu peserta didik agar belajar matematika lebih baik. Proses pembelajaran merupakan upaya membelajarkan siswa dengan mengembangkan metode pembelajaran yang tepat untuk    mencapai hasil pembelajaran yang diinginkan.
a.   Prestasi Belajar Matematika
1.   Hakikat Matematika
Matematika merupakan subyek yang sangat penting dalam sistem pendidikan di seluruh dunia. Negara yang mengabaikan pendidikan matematika sebagai prioritas utama akan tertinggal dari kemajuan segala bidang (terutama sains dan teknologi), dibandingkan dengan negara lain yang memberikan tempat bagi matematika sebagai subyek yang sangat penting. Di Indonesia, sejak bangku SD sampai dengan Perguruan Tinggi, bahkan mungkin sejak playgroup atau sebelumnya (baby school), syarat penguasaan terhadap matematika jelas tidak bisa dikesampingkan. Untuk dapat menjalani pendidikan selama di bangku sekolah sampai kuliah dengan baik, maka anak didik dituntut untuk dapat menguasai matematika dengan baik.
Menurut Ruseffendi (1997: 50) Matematika adalah suatu cara manusia berfikir. dari definisi tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa dalam proses belajar mengajar matematika juga terjadi proses berpikir, sebab seseorang dikatakan berpikir apabila orang itu melakukan kegiatan mental dan orang yang belajar matematika harus melakukan kegiatan mental. Dalam berpikir, orang menyusun hubungan-hubungan antara bagian-bagian informasi yang telah direkam dalam pikirannya sebagai pengertian-pengertian.
2.   Prestasi Belajar
Kata prestasi berasal dari bahasa Belanda “prestatie” kemudian dalam bahasa Indonesia menjadi prestasi yang berarti hasil usaha. Prestasi belajar dalam pendidikan adalah prestasi yang menunjukkan kecakapan siswa dalam menguasai pelajaran yang disampaikan oleh guru.
Prestasi Belajar atau Hasil belajar adalah kemampuan - kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya secara bertahap (Nana Sudjana, 2002: 22). Horward kingsley (dalam Nana sudjana, 2002: 22) membagi tiga macam hasil belajar yakni:
a.       Keterampilan dan kebiasan
b.      Pengetahuan dan pengertian
c.       Sikap dan cita- cita.
Sedangkan Benyamin S. Bloom (dalam Ruseffendi, 1997: 304) membagi klasifikasi hasil belajar menjadi tiga ranah yaitu: ranah kognitif, ranah afektif, ranah psikomotorik.
Ranah kognitif adalah berkaitan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek yaitu pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Sedangkan ranah Afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspeks yaitu penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan internalisasi. Dan ranah Psikomotorik berkenaan dengan hasil belajar ketrampilan dan kemampuan bertindak. Ada enam aspeks ranah psikomotorik yaitu gerakan refleks, ketrampilan gerakan dasar, kemampuan perseptual, keharmonisan atau ketepatan, gerakan ketrampilan kompeks dan gerakan ekspretif dan interpretatif.
Berdasarkan dari beberapa pengertian belajar, prestasi belajar, dan hakekat matematika yang telah diuraikan di atas, diperoleh kesimpulan bahwa prestasi belajar matematika adalah hasil usaha yang dicapai seseorang dalam penguasaan pengetahuan tentang matematika yang dinyatakan dalam bentuk angka, huruf maupun kalimat dan merupakan pencerminan hasil belajar yang dicapai dalam periode tertentu dengan perubahan tingkah laku.
c. Strategi Pembelajaran Concept Mapping
Djamarah dan Zain (2002) dalam (Trianto, 2009: 158) Konsep atau pengertian adalah kondisi utama yang di perlukan untuk menguasai kemahiran diskriminasi dan proses kognitif fundamental sebelumnya berdasarkan kesamaan ciri- ciri dari sekumpulan stimulus dan obyek- obyeknya.
Martin (1994) dalam (Trianto,2009:158) Adapun yang di maksud Strategi Concept Mapping adalah ilustrasi grafis konkret yang mengindikasikan bagaimana sebuah konsep tunggal di hubungkan ke konsep-konsep lain pada kategori yang sama. Peta konsep membantu guru memahami macam-macam konsep yang di tanamkan di topik lebih besar dari yang diajarkan. Pemahaman ini akan memperbaiki perencanaan dan instruksi guru. Pemetaan yang jelas dapat menghindari miskonsepsi yang di bentuk siswa. Tanpa peta konsep guru hanya akan mengajar apa yang di ingat atau yang di sukai.
d.   Strategi Pembelajaran Preview Question Read Reflect Racit Review(PQ4R)
Strategi PQ4R merupakan salah satu bagian dari strategi elaborasi. Strategi ini digunakan untuk membantu siswa mengingat apa yang mereka baca, dan dapat membantu proses belajar mengajar di kelas yang dilaksanakan dengan membaca materi di dalam buku pelajaran.
Kegiatan membaca buku bertujuan untuk mempelajari sampai tuntas bab demi bab suatu pembelajaran. Dengan ketrampilan membaca itu setiap siswa akan dapat memasuki dunia keilmuan yang penuh pesona, memahami khazanah kearifan yang banyak hikmat, dan mengembangkan berbagai ketrampilan lainya yang amat berguna untuk kelak mencapai sukses dalam hidup.
Arends (dalam Trianto, 2009: 154) mengatakan bahwa Strategi- strategi belajar merujuk kepada perilaku dan proses- proses pikiran yang digunakan siswa yang mempengaruhi apa yang dipelajari, termasuk ingatan dan proses metakognitif. Nama lain untuk strategi belajar adalah strategi kognitif. Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam strategi PQ4R adalah:
a.       Preview (membaca selintas dengan cepat) adalah tugas membaca dengan cepat dengan memperhatikan judul-judul dan topik utama, baca tujuan umum dan rangkuman, dan rumuskan isi bacaan tersebut membahas tentang apa.
b.      Question (bertanya) adalah mendalami topik dan judul utama dengan mangajukan pertanyaan yang jawabannya dapat ditemukan di dalam bacaan tersebut, kemudian mencoba menjawabnya sendiri.
c.       Read (membaca) adalah tugas membaca bahan bacaan secara cermat, dengan mengecek jawaban yang diajukan pada langkah kedua.
d.      Reflect (refleksi) adalah melakukan refleksi sambil membaca dengan cara menciptakan gambaran visual dari bacaan dan mengubungkan informasi baru di dalam bacaan tentang apa yang telah diketahui.
e.       Racit (tanya jawab sendiri) adalah melakukan resitasi dengan menjawab dengan suara keras pertanyaan yang ajukan tanpa membuka buku.
f.       Review (mengulang secara menyeluruh) adalah langkah untuk mengulang kembali seluruh bacaan, baca ulang bila perlu, dan sekali lagi jawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan.


2.      Conceptual framework
a.       pembelajaran dengan penerapan strategi Concept mapping
Adapun langkah- langkah dalam pembuatan peta konsep adalah:
1.      Mengidentifikasi ide pokok atau prinsip melingkupi sejumlah konsep.
2.      Menentukan konsep-konsep yang relevan.
3.      Mengurutkan konsep-konsep dari yang inklusif ke yang kurang inklusif.
4.      Menyusun konsep-konsep tersebut dalam suatu bagan, konsep yang inklusif diletakkan di bagian atas atau puncak peta lalu di hubungkan dengan kata penghubung misal terdiri atas.                    (Trianto. 2009:160).
b.      pembelajaran dengan penerapan strategi Preview, Question, read, reflect, racit , Review  ( PQ4R)
Langkah-langkah pemodelan pembelajaran dengan penerapan strategi Preview, Question, read, reflect, racit , Review  ( PQ4R):
Tabel 2.3
   Diadaptasi dari Arends(1997) dalam (Trianto,2009:154-155)
Langkah-langkah
Tingkah laku guru
Aktivitas siswa
Langkah 1
Preview     

·     Memberi bacaan kepada siswa untuk dibaca.

·     Menginformasikan kepada siswa bagaimana menemukan ide pokok/ tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
·       Membaca selintas dengan cepat untuk menemukan ide pokok/tujuan pembelajaran yang ingin dicapai
Langkah 2
Question
·     Menginformasikan kepada siswa agar memperhatikan makna dari bacaan.
·     Memberikan tugas kepada siswa untuk membuat pertanyaan dari ide pokok
·       Memperhatikan penjelasan guru.


·       Menjawab pertanyaan yang telah dibuat
Langkah 3
Read
·     Memberikan tugas kepada siswa untuk membaca dan menanggapi/menjawab pertanyaan yang disusun sebelumnya.
·         Membaca secara aktif sambil memberikan tanggapan terhadap apa yang telah dibaca dan menjawab pertanyaan yang telah di buatnya.
Langkah 4
Reflect
·    Mensimulasikan atau menginformasikan materi yang ada pada bahan bacaan.
·          Bukan hanya sekedar menghafal dan mengingat materi pelajaran tetapi, mencoba memecahkan masalah yang diberikan oleh guru dengan pengetahuan yang diketahui
Langkah 5
Racit
·   Meminta siswa membuat intisari dari seluruh pembahasan pelajaran yang dipelahari hari ini.
·         Menanyakan dan menjawab pertanyaan.
·         Melihat catatan-catatan intisari yang telah dibuat sebelumnya.
Langkah 6
Review
·     Menugaskan kepada siswa membaca intisari yang dibuatnya dari rincian ide pokok yang ada dalam benaknya.
·     Meminta siswa memaca kembali bahan bacaan, jika masih belum yakin terhadap jawabannya.
·         Menjawab intisari yang telah dibuatnya.
·         Membacakan kembali bahan bacaan siswa, jika masih belum yakin terhadap jawabannya.




Metodology
I.    Metode Penelitian
1.   Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk jenis penelitian Eksperimen yaitu membandingkan hasil kelompok eksperimen yang dikenai perlakuan Strategi Concept Mapping dengan kelompok kontrol yang dikenai perlakuan strategi Preview Questions Read Reflect Racit Review (PQ4R). Menurut Habibudin (2009:16), metode eksperimen adalah metode yang digunakan apabila gejala yang diteliti sengaja diadakan atau peneliti dengan sengaja mengendalikan berbagai faktor sedemikian rupa sehingga secara meyakinkan dapat menyimpulkan bahwa dampak yang diamati semata-mata dihasilkan oleh perlakuan yang diberikan.
Berdasarkan definisi diatas penelitian ini menggunakan metode eksperimen karena gejala yang diteliti diadakan secara sengaja di SMPN 1 Mataram tahun pelajaran 2013/2014.
2.   Populasi dan Sampel
a.          Populasi
       Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristiktertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2010: 80). Jadi dapat disimpulkan populasi adalah keseluruhan aspek yang ingin diteliti. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V11 SMP Negeri 1 Mataram tahun pelajaran 2013/2014, dengan jumlah keseluruhan 249  orang peserta didik yang terbagi menjadi tujuh kelas yaitu kelas V11. 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan 7.Dengan perinciankelas V11.1berjumlah 35 orang, kelas V11.2  berjumlah 36 orang, kelas V11. 3 berjumlah 35 orang, kelas V11.4berjumlah 36 orang, kelas V11.5bejumlah 36 orang, kelas V11.6berjumlah 36 orang, dan kelas V11.7berjumlah 36 orang.
b.         Sampel
       Sampel adalah sebagian dari populasi yang akan diamati (Sugiyono, 2008: 118). Berdasarkan pengertian tersebut dalam memilih sampel, peneliti menggunakan teknik sampling purposive yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (sugiyono, 2010: 85).Dalam rangka memudahkan peneliti dalam kegiatan penelitian ini maka dipilih model cluster random sampling, yaitu dengan memilih kelas V11.1 dan kelas V11.2 sebagai sampel penelitian.Dengan jumlah seluruh siswa 70 orang, dan dengan perincian kelas V11.1 berjumlah 35 orang sebagai kelas eksperimen dan kelas V11.2 berjumlah 35 orang sebagai kelas kontrol.
3.   Data Penelitian
a. Jenis dan Sumber Data
       Penelitian ini termasuk jenis penelitian yang  bersifat kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif diperoleh dari hasil observasi aktifitas siswa dan data kuantitatif diperoleh dari hasil tes yang diberikankepada siswa. Data-data tersebut selanjutnya dianalisis dengan menggunakan rumus yang telah ditetapkan.
Adapun sumber data penelitian ini berasal dari kelas V11.1dan V11.2 SMP Negeri 1 Mataram tahun pelajaran 2013/2014,dengan perincian jumlah siswa tiap kelas adalah kelasV11.1 sebanyak 35 orang dan kelas V11.2 sebanyak 36 orang dan jumlah siswa keseluruhan berjumlah 71 orang.
b.   Teknik Pengumpulan Data
1.    Tes
       Tes yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis berupa soal-soal pilihan ganda yang terdiri dari 15 butir soal sebelum dan sesudah penerapan strategi Concept Mappingdan strategi Preview Questions Read Reflect Racit Review (PQ4R) untuk mengukur sejauh mana efektifitas strategi pembelajaran tersebut.
Penggunaan tes sebagai instrumen penelitian didasarkan pada kebutuhan terhadap data hasil belajar siswa sebagaimana dikemukakan oleh Anas Sudijono (2005: 66), tes adalah alat atau prosedur yang di pergunakan dalam rangka pengukuran dan penilaian.
       Berkaitan dengan pembahasan ini, maka yang dimaksud dengan “tes" adalah serentatan pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atas bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Arikunto, 2006: 138).Adapun kisi-kisi instrumen tes yang peneliti gunakan adalah berkisar pada materi himpunan.
       Bertitik tolak dari uraian di atas, maka instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah tes, yang terdiri dari sejumlah pertanyaan yang harus dikerjakan oleh siswa, tes yang digunakan dalam penelitian ini disusun berdasarkan tes pilihan ganda dengan jumlah soal 15 butir soal dengan memperhatikan tingkat kesukaran yang disesuaikan dengan indikator yang ada dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.
2.    Observasi
       Pada kegiatan observasi ini peneliti akan mengadakan observasi langsung ketika proses pembelajaran sedang berlangsung. Kemudian seluruh aktifitas yang peneliti lakukan dalam penelitian ini akan diobservasi oleh seorang observer yang ditunjuk oleh kepala sekolah sebagai pendamping dalam penelitian ini.
       Observasi dalam penelitian ini hanya berfungsi sebagai data sekunder, artinya sebagai penguat terhadap data primer yang diinginkan berupa hasil prestasi belajar siswa antara sebelum dan sesudah diterapkannya strategi Concept Mapping dan strategi Preview Questions Read Reflect  Racit Review (PQ4R) dalam pembelajaran. Sehingga hasil observasi merupakan data tambahan untuk melengkapi hasil penelitian ini.
a.       Uji Validitas
Validitas berkenaan dengan ketepatan alat penilaian terhadap konsep yang dinilai sehingga betul-betul menilai apa yang seharusnya dinilai.
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen.Instrumen yang baik mempunyai validitas yang tinggi dan sebaliknya.
Berkaitan dengan validitas instrumen, Suharsimi (2006:168) menyatakan bahwa “sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat”.Sedangkan menurut Anas Sudijono (2005: 182) berpendapat bahwa “yang dimaksud dengan validitas item dari suatu instrumen adalah ketepatan mengukur yang dimiliki oleh sebutir item (yang merupakan bagian tak terpisahkan dari tes sebagai suatu totalitas), dalam mengukur apa yang seharusnya diukur lewat butir item tes tersebut”.
Berdasarkan uraian di atas, maka dalam penelitian ini penentuan validitas instrumennya menggunakan rumus korelasi point biserial menurut Suharsimi (2006:283), sebagai berikut :
           Keterangan :
rPbs      :    Koefisien Point biserial
Mp        :    Rata-rata skor dari subyek yang menjawab betul bagi item yang Dicari validitasnya.
Mt       :    Rata-rata skor total
St         :    Standar deviasi skor total
P          :    Proporsi siswa yang menjawab benar
Q         :    Proporsi siswa yang menjawab salah
                   (Q = 1-P)
Dengan demikian suatu instrumen dikatakan valid apabila memenuhi kreteria jika r hitung ≥ dari r tabel maka instrumen tersebut adalah valid dan sebaliknya jika r hitung ≤ dari r tabel maka instrumen tidak valid, pada taraf signifikan 5%, dan interval kepercayaan 95%
b.      Uji Reliabilitas
Suatu tes dapat dikatakan reliabel apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subjek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama. Untuk menguji reliabilitas instrumen ini, maka digunakan rumus K-R.20. Rumus K-R.20 digunakan untuk mencari reliabilitas yang skornya 1 (bagi item yang dijawab benar) dan 0 (bagi item yang dijawab salah). Di mana rumus K-R.20 adalah sebagai berikut :
r11 = )
Keterangan :
r11          =   Reliabilitas instrumen
k          =   Banyaknya butir soal
p          =   Proporsi subjek yang menjawab item dengan benar
q          =  Proporsi subjek yang menjawab item dengan salah  (q= 1-p)
Vt         =  Varian Total
=  Jumlah hasil perkalian antara p dan q
                      (Suharsimi Arikunto, 2006: 187-188)
Selanjutnya harga r11 di konsultasikan dengan r produck moment dengan kreteria jika r11 ≥ r table maka instrument dikatakan reabel dan sebaliknya jika r11 ≤ r table maka instrument dikatakan tidak reabel.
4.  Variabel Penelitian
       Menurut Suharsimi, (2006 : 118), variabel adalah obyek penelitian atau apa yang menjadi perhatian suatu penelitian. Untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai obyek penelitian.Ada dua jenis variabel dalam penelitian ini yakni variabel bebas dan variabel trikat. Berdasarkan dengan hal ini Arikunto (2006:126), berpendapat bahwa “variabel yang mempengaruhi disebut variabel bebas atau variabel penyebab sedangkan variabel yang dipengaruhi di sebut variabel Trikat atau variabel akibat”.
    Jadi dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu:
a.    Variabel Bebas
       Variabel bebas dalam penelitian ini adalah strategi Concept Mapping dan strategi Preview Question Read Reflect Racit Review(PQ4R)
b.    Variabel Terikat
            Variabel terikat dalam penelitian ini adalah prestasi belajar.
5.    Analisis Data
a.      Uji prasyarat analisis
1.      Uji Normalitas
         Menurut Suharsimi (2006:290 dan 320), uji normalitas data adalah cara untuk mengetahui apakah data yang diperoleh normal atau belum. Untuk mengukur normal dan tidaknya data dengan menggunakan rumus chi – kuadrat yaitu :
X2
Keterangan :
X  =   chi – kuadrat
fo =   Frekuensi observasi
fh  =   Frekuensi harapan
          Dengan demikian jika harga X2 < X2tabel dengan taraf signifikan kesalahan 5% dan derajat kebebasan  k-3 maka data dikatakan tersebar dalam distribusi normal, dan sebaliknya jika harga   X2 > X2tabel maka data tidak berdistribusi normal.
2.         Uji Homogenitas Data
                     Menurut Suharsimi (2006:321), dalam menguji homogenitas data, pengetesan didasarkan atas asumsi bahwa apabila varians yang dimiliki oleh sampel-sampel yang bersangkutan tidak jauh berbeda maka sampel dikatakan cukup homogen. Varian diperoleh dari pangkat dua simpangan baku.
          Pengujian homogenitas data pada sampel atau populasi dalam hal ini menggunakan uji Homogenitas varian dengan rumus sebagai berikut :
Keterangan    :
F=  Koefisien F tes
S1  =  Varian kelompok eksperimen
S2= Varian kelompok kontrol
              Dengan kriteria apabila harga F hitung < dari F tabel dengan taraf signifikan 5% dan derajat kebebasan (K-2, N-K) maka data tersebut dinyatakan homogen.

6.      Pengujian Hipotesis
       Menurut Suharsimi (2006:71), hipotesis dikatakan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul.
       Sedangkan menurut Sugiyono (2010:64) mengatakan hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian,dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan.
Berdasarkan pendapat diatas maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah masih perlu diuji kebenarannya, dan dalam pembuktiannya hipotesis alternatif (Ha) harus diubah menjadi hipotesis nihil (Ho) agar peneliti tidak mempunyai perasangka atau tidak terpengaruh pernyataan Ha.
       Karena penelitian ini menggunakan metode eksperimen, untuk menguji hipotesis yang mengatakan ada perbedaan yang signifikan antara siswa yang dikenai strategi pembelajaran Concept Mapping dan siswa yang dikenai strategi Preview, Question, Read, Reflect, Racit, Reviw (PQ4R) terhadap prestasi belajar adalah dengan menggunakan analisis data tes dengan menggunakan rumus t – test sebagai berikut :



Dalam penelitian ini karena Nx = Ny maka rumusnya menjadi :
Keterangan
 t   =   Nilai t nilai rata – rata hasil perkelompok
M  =   Mean / nilai rata – rata hasil perkelompok
X  =   Deviasi kelompok pembanding
Y  =   Deviasi kelompok eksperimen
N  =   Banyak responden 
                                          Kriteria pengujian Ho ditolak apabila  t hitung > t tabel pada taraf uji  0,05% dan apabila t hitung < t tabel maka Ho diterima .










Tidak ada komentar:

Posting Komentar